Perbedaan Pakaian PDU 1 dan PDU 3
Pakaian Dinas Utama (PDU) adalah seragam militer penting yang digunakan oleh personel TNI (Tentara Nasional Indonesia), POLRI (Kepolisian Republik In…
Pakaian Dinas Utama (PDU) adalah seragam militer penting yang digunakan oleh personel TNI (Tentara Nasional Indonesia), POLRI (Kepolisian Republik In…
Warna merupakan elemen penting dalam dekorasi rumah yang dapat mempengaruhi suasana dan suasana hati ruangan. Dalam desain interior, dua warna putih …
Cara Membuat Menu Navigasi Blogger - blogge Pemula sudah menjadi hal yang sangat wajar dalam bidang apapun, tak terkecuali dalam dunia blog. Saya m…
Sekilas Tentang Mbah KH Sahlan Tholib - Kyai Sahlan merupakan salah satu ulama salaf dan ulama kuno yang mempunyai karomah YANG SANGAT JARANG TEREKS…
Industri kecantikan semakin berkembang pesat, dengan berbagai produk yang bermunculan setiap hari. Salah satu merek yang kini tengah populer adalah S…
Sekilas Tentang Gus Ma'ruf bin Zubair - Kita tahu bahwa Sarang termasuk daerah yang merupakan gudang ulama. Di antara mereka ada satu ulama yang…
Biografi KH Hasan Gipo, Ampel, Surabaya, Jawa Timur Ketua Tanfidziyah PBNU Pertama - Hasan Gipo atau Hasan Basri lahir di Surabaya pada tahun 1869 d…
Jejak KI Ageng Rogosasi - Bagi Masyarakat Tumang Boyolali, nama Ki Ageng Rogosasi tentu tak asing bagi mereka. Nama tersebut merupakan seorang penye…
Konversi IP Address ke Biner Konversi IP Address ke Biner Masukkan IP Address: Konversi …
Dalil Lengkap Sampainya Pahala Kepada Mayit - Untuk menguatkan syariat kita bahwah menghadiahkan pahala bacaan Al Quran dan kalimat Thoyyibah kepada…
Sanad Imam Syafi’i (wafat 204 H) kepada Rasululloh SAW memiliki 2 Jalur ;
Imam Malik bin Anas (w. 179 H, Pendiri Madzhab Malikiyah) berguru kepada :
① Ibnu Syihab al-Zuhri (w. 124 H),
② Nafi’ Maula Abdillah bin Umar (w. 117 H),
③ Abu Zunad (w. 136 H),
④ Rabiah al-Ra’y (w. 136H), dan
⑤ Yahya bin Said (w. 143 H)
① Abdullah bin Abdullah bin Mas’ud (w. 94 H),
② Urwah bin Zubair (w. 94 H),
③ al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar (w. 106 H),
④ Said bin Musayyab (w. 94 H),
⑤ Sulaiman bin Yasar (w. 107 H),
⑥ Kharihaj bin Zaid bin Tsabit (w.100 H),
⑦ dan Salim bin Abdullah bin Umar (w.106 H).
① Umar bin Khattab (w. 22 H),
② Utsman bin Affan (w. 35 H),
③ Abdullah bin Umar (w. 73 H),
④ Abdullah bin Abbas (w. 68 H), dan
⑤ Zaid bin Tsabit (w. 45 H).
Imam Syafi'i berguru kepada : Muhammad bin al-Hasan (w. 189 H),
berguru kepada Abu Hanifah (w. 150 H, Pendiri Madzhab Hanafiyah),
berguru kepada Hammad bin Abi Sulaiman (w. 120 H).
① Ibrahim bin Yazid al-Nakhai (w. 95 H),
② al-Hasan al-Basri (w. 110 H), dan
③ Amir bin Syarahbil (w. 104 H).
① Syuraih bin al-Haris al-Kindi (w. 78 H),
② Alqamah bin Qais al-Nakhai (w. 62 H),
③ Masruq bin al-Ajda’ al-Hamdani (w. 62 H),
④ al-Aswad bin Yazid bin Qais al-Nakhai (w. 95 H).
① Abdullah bin Mas’ud (w. 32 H) dan
② Ali bin Abi Thalib (w. 40 H)
Murid-Murid Imam Syafi’i ;
Abdullah bin Zubair Abu Bakar al-Humaidi (w. 219 H),
Abu Ya’qub Yusuf bin Yahya al-Buwaithi (w. 231 H),
Ishaq bin Rahuwaih (w. 238 H),
Abu Utsman al-Qadhi Muhammad bin Syafi’i (w. 240 H),
Ahmad bin Hanbal (w. 241 H, Pendiri Madzhab Hanbali),
Harmalah bin Yahya bin Abdullah al-Tajibi (w. 243 H),
Abu Ali al-Husain bin Ali bin Yazid al-Karabisi (w. 245 H),
Abu Tsaur al-Kulabi al-Baghdadi (w. 246 H),
Ahmad bin Yahya bin Wazir bin Sulaiman al-Tajibi (w. 250 H),
al-Bukhari (w. 256 H),
al-Hasan bin Muhammad bin al-Shabbah al-Za’farani (w. 260 H).
Abu Ibrahim Ismail bin Yahya al-Muzani (w. 264 H),
Ahmad bin al-Sayyar (w. 268 H),
al-Rabi’ bin Sulaiman (w. 270 H),
Abu Dawud (w. 275 H),
Abu Hatim (w. 277 H),
al-Darimi (w. 280 H),
Ibnu Abi al-Dunya (w. 281 H),
Abu Abdillah al-Marwazi (w. 294 H),
Abu Ja’far al-Tirmidzi (w. 295 H),
Al-Junaid al-Baghdadi (w. 298 H).
al-Nasai (w. 303 H),
Ibnu Suraij (w. 306 H),
Ibnu al-Mundzir (w. 318 H),
Abu Hasan al-Asy’ari (w. 324 H, Imam Ahlissunah Dalam Aqidah),
Ibnu al-Qash (w. 335 H),
Abu Ishaq al-Marwazi (w. 340 H),
al-Mas’udi (w. 346 H),
Abu Ali al-Thabari (w. 350 H),
al-Qaffal al-Kabir al-Syasyi (w. 366 H),
Ibnu Abi Hatim (w. 381 H),
Al-Daruquthni (w. 385 H).
al-Qadhi Abu Bakar al-Baqillani (w. 403 H),
Ibnu al-Mahamili (w. 415 H),
Mahmud bin Sabaktakin (w. 422 H),
Abu Muhammad al-Juwaini (w. 438 H),
al-Mawardi (w. 458 H),
Ahmad bin Husain al-Baihaqi (w. 458 H),
al-Qadhi al-Marwazi (w. 462 H),
Abu al-Qasim al-Qusyairi (w. 465 H),
Abu Ishaq al-Syairazi (w. 476 H),
Imam al-Haramain (w. 478 H),
Al-Karmani (w. 500 H).
al-Ghazali (w. 505 H),
Abu Bakar al-Syasyi (w. 507 H),
al-Baghawi (w. 516 H),
al-Hamdzani (w. 521 H),
al-Syahrastani (w. 548 H),
al-Amudi (w. 551 H),
Ibnu Asakir (w. 576 H),
Ibnu al-Anbari (w. 577 H),
Abu Syuja’ al-Ashbihani (w. 593 H).
Ibnu al-Atsir (w. 606 H),
Fakhruddin al-Razi (w. 606 H),
Aminuddin Abu al-Khair al-Tibrizi (w. 621 H),
al-Rafii (w. 623 H),
Ali al-Sakhawi (w. 643 H),
Izzuddin bin Abdissalam (w. 660 H),
Ibnu Malik (w. 672 H),
Muhyiddin Syaraf al-Nawawi (w. 676 H),
Al-Baidhawi (w. 691 H).
Ibnu Daqiq al-Id (w. 702 H),
Quthbuddin al-Syairazi (w. 710 H),
Najmuddin al-Qamuli (w. 727 H),
Taqiyuddin al-Subki (w. 756 H),
Tajuddin al-Subki (w. 771 H),
Jamaluddin al-Asnawi (w. 772 H),
Ibnu Katsir (w. 774 H),
Ibnu al-Mulaqqin (w. 804 H),
al-Zarkasyi (w. 780 H).
Sirajuddin al-Bulqini (w. 805 H),
Zainuddin al-Iraqi (w. 806 H),
Ibnu al-Muqri (w. 837 H),
Syihabuddin al-Ramli (w. 844 H),
Ibnu Ruslan (w. 844 H),
Ibnu Zahrah (w. 848 H),
Ibnu Hajar al-‘Asqalani (w. 852 H),
Jalaluddin al-Mahalli (w. 864 H),
Kamaluddin Ibnu Imam al-Kamiliyah (w. 874 H).
Jalaluddin al-Suyuthi (w. 911 H),
al-Qasthalani (w. 923 H),
Zakariya al-Anshari (w. 928 H),
Zainuddin al-Malibari (w. 972 H),
Abdul Wahhab al-Sya’rani (w. 973 H),
Ibnu Hajar al-Haitami (w. 974 H),
al-Khatib al-Syirbini (w. 977 H),
Ibnu al-Qasim al-Ubbadi (w. 994 H).
Syamsuddin al-Ramli (w. 1004 H),
Abu Bakar al-Syinwani (w. 1019 H),
Syihabuddin al-Subki (w. 1032 H),
Ibnu ‘Alan al-Makki (w. 1057 H),
al-Raniri (w. 1068 H),
Syihabuddin al-Qulyubi (w. 1070 H),
Muhammad al-Kaurani (w. 1078 H),
Ibrahim al-Maimuni (w. 1079 H),
Ali al-Syibramalisi (w. 1078 H),
Abdurrauf al-Fanshuri (w. 1094 H).
Najmuddin al-Hifni (w. 1101 H),
Ibrahim al-Kaurani (w. 1101 H), Ilyas al-Kurdi (w. 1138 H),
Abdul Karim al-Syarabati (w. 1178 H),
Jamaluddin al-Hifni (w. 1178 H),
Isa al-Barmawi (w. 1178 H),
Athiyah al-Ajhuri (w. 1190 H),
Ahmad al-Syuja’i (w. 1197 H).
Abdushomad al-Palimbani (w. 1203 H),
Sulaiman al-Jamal (w. 1204 H),
Sulaiman al-Bujairimi (w. 1221 H),
Arsyar al-Banjari (w. 1227 H),
Muhammad al-Syinwani (w. 1233 H),
Muhammad al-Fudhali (w. 1236 H),
Khalid al-Naqsyabandi (w. 1242 H),
Abdurrahman Ba’alawi al-Hadhrami (w. 1254 H),
Khatib al-Sanbasi (w. 1289 H),
Ibrahim al-Bajuri (w. 1276 H).
Zaini Dahlan (w. 1303 H),
al-Bakri Muhammad Syatha (w. 1310 H),
Nawawi al-Bantani (w. 1315 H),
Shalih Darat (w. 1321 H),
Muhammad Amin al-Kurdi (w. 1332 H),
Ahmad Khatib al-Minangkabawi (w. 1334 H),
Mahfudz al-Tarmasi (w. 1338 H),
Ahmad Khalil al-Bangkalani (w. 1345 H),
Yusuf bin Ismail al-Nabhani (w. 1350 H).
Hadrotus Syech KH. Hasyim Asy’ari (w. 1367 H), Pendiri Jamiyah Nahdlatul Ulama (NU).