Perbedaan Pakaian PDU 1 dan PDU 3
Pakaian Dinas Utama (PDU) adalah seragam militer penting yang digunakan oleh personel TNI (Tentara Nasional Indonesia), POLRI (Kepolisian Republik In…
Pakaian Dinas Utama (PDU) adalah seragam militer penting yang digunakan oleh personel TNI (Tentara Nasional Indonesia), POLRI (Kepolisian Republik In…
Warna merupakan elemen penting dalam dekorasi rumah yang dapat mempengaruhi suasana dan suasana hati ruangan. Dalam desain interior, dua warna putih …
Cara Membuat Menu Navigasi Blogger - blogge Pemula sudah menjadi hal yang sangat wajar dalam bidang apapun, tak terkecuali dalam dunia blog. Saya m…
Sekilas Tentang Mbah KH Sahlan Tholib - Kyai Sahlan merupakan salah satu ulama salaf dan ulama kuno yang mempunyai karomah YANG SANGAT JARANG TEREKS…
Industri kecantikan semakin berkembang pesat, dengan berbagai produk yang bermunculan setiap hari. Salah satu merek yang kini tengah populer adalah S…
Biografi KH Hasan Gipo, Ampel, Surabaya, Jawa Timur Ketua Tanfidziyah PBNU Pertama - Hasan Gipo atau Hasan Basri lahir di Surabaya pada tahun 1869 d…
Sekilas Tentang Gus Ma'ruf bin Zubair - Kita tahu bahwa Sarang termasuk daerah yang merupakan gudang ulama. Di antara mereka ada satu ulama yang…
Jejak KI Ageng Rogosasi - Bagi Masyarakat Tumang Boyolali, nama Ki Ageng Rogosasi tentu tak asing bagi mereka. Nama tersebut merupakan seorang penye…
Konversi IP Address ke Biner Konversi IP Address ke Biner Masukkan IP Address: Konversi …
Dalil Lengkap Sampainya Pahala Kepada Mayit - Untuk menguatkan syariat kita bahwah menghadiahkan pahala bacaan Al Quran dan kalimat Thoyyibah kepada…
Radarsantri.com Dalam ilmu tajwid terdapat hukum bacaan mim sukun, berikut adalah hukum bacaan mim sukun.
1. Jika ada mim sukun (مْ) bertemu dengan baa' (ب), maka hukum bacaannya adalah IKHFAA' SYAFAWI, arti IKHFAA' SYAFAWI adalah dalam membaca harus samar-samar dibibir dan didengungkan.
Contoh:
وَهُمْ بِهِ، دَخَلْتُمْ بِهِنَّ
2. Jika ada mim sukun (مْ) bertemu dengan (م) maka hukum bacaannya adalah IDH-GHAM MIMI atau bisa juga disebut IDH-GHAM MUTAMATSILAIN, IDH-GHAM artinya memasukkan atau mentasydidkan.
Contoh:
اَمْ مَنْ يَرْجُوْنَ
3. Jika ada mim sukun (مْ) bertemu dengan semua huruf hijaiyah kecuali mim (م) dan baa' (ب), maka hukum bacaannya adalah IDH-HAR SYAFAWI. Artinya harus dibaca dengan jelas dibibir dengan mulut tertutup, dan harus lebih dijelaskan lagi (idh-harkan) apabila bertemu dengan huruf wau (و) dan faa' (ف).
Contoh:
اَنْعَمْتَ، لَهُمْ فِيْهَا، عَلَيْهِمْ وَلَاالضَّٓالِّيْنَ
Latihan
1. Apa arti syafawi?
2. Bacalah ayat dibawah ini dengan baik
صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ
وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ بِمَا كَانُوْا يَكذِبُوْنَ
فِى قُلُوْ بِيْهِمْ مَرَضٌ
فَرَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًا